Waisai – Bupati Kabupaten Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) di ruang sidang kantor DPRD, senin, 08/5/2017 malam
Dalam keterangannya Bupati Faris mengatakan, realisasi pendapatan daerah kabupaten Raja Ampat tahun 2016 sebesar Rp. 1.203.532.588.90,66,- (satu triliun dua ratus tiga milyar lima ratus tiga puluh dua juta lima ratus delapan puluh delapan ribu Sembilan puluh koma enam puluh enam rupiah) mencapai 92,03 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.303.732.069.640.-
Dengan perincian PAD sebesar 49 M atau 64 persen dari target 52,4 M atau 92,25 persen. PAD tersebut bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yangdipisahkan serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Realisasi dana perimbangan sebesar Rp. 1.015.371.331.395,- (Satu triliun lima belas milyar tigaratus tujuh puluh satu juta tiga ratus tiga puluh satu ribu tiga ratus sembilan puluh lima rupiah) dari target sebesar Rp. 1.130.622.104.640,- (Satu triliun seratus tiga puluh milyar enam ratus dua puluh dua juta seratus empat ribu enam ratus empat puluh rupiah). Kontribusi pendapatan dana perimbangan terhadap resalisasi pendapatan daerah secara keseluruhan sebesar 89,80 persen.
Lain – lain pendapatan daerah yang sah pada tahun anggaran 2016 ditargetkan sebesar Rp. 124.628.965.000,- (Seratus dua puluh empat milyar enam ratus dua puluh delapan juta Sembilan ratus enam puluh lima ribu rupiah) sampai pada akhir tahun anggaran dapat direalisasikan sebesar Rp. 138.202.573.361,- (Seratus tiga puluh delapan milyar duaratus dua juta lima ratus tujuh puluh tiga ribu tiga ratus enam puluh satu rupiah) mencapai 110,89 persen.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) lanjut Bupati Faris, sapaan akrab bupati Raja Ampat, secara keseluruhan ditargetkan sebesar Rp. 1.203.147.003.240,- (Satu triliun dua ratus tiga milyar seratus empat puluh tujuh juta tigaribu dua ratus empat pulh rupiah) sampai dengan akhir tahun 2016 telah terealisasi sebesar Rp. 1.087.198.318.219,- (Satu triliun delapan puluh tujuh milyar seratus Sembilan puluh delapan tiga ratus delapan belas juta dua ratus Sembilan belas rupiah) atau 90,36 persen. Secara garis besar dapat disampaikan sebagai berikut: Belanja operasi dianggarkan sebesar Rp. 801.713.250.686,- (Delapan ratus satu milyar tujuh ratus tiga belas juta dua ratus lima puluh juta enam ratus delapan puluh enam rupiah) terealisasi sebesar Rp.742.544.487.393,- atau 92,62 persen.
Belanja modal ditargetkan sebesar Rp. 399.433.752.554,- telah terealisasi sebesar Rp. 344.653.830.826,- atau 86,29 persen. Belanja tak terduga ditargetkan sebesar Rp. 2 Milyar rupiah dan tidak terealisasi. Belanja transfer bantuan keuangan ditargetkan sebesar Rp. 102.690.666.400,- telah terealisasi sebesar Rp. 73.250.557.398,- atau 71,33 persen.
Pemerintah daerah telah berupaya semaksimal mungkin merencanakan dan melaksanakan pembangunan daerah ini untuk terus ditingkatkan. “Kami sadari masih banyak program pembangunan yang perlu ditingkatkan melalui upaya perbaikan terus menerus setiap tahunnya, maka pembangunan daerah diharapkan mampu memberikan hasil yang dapat dinikmati secara adil dan merata oleh masayarakat Raja Ampat,” tutup Bupati Faris.(Rieco)