Waisai – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Raja Ampat memasuki masa reses ketiga yang merupakan masa reses terakhir pada tahun 2016. Masa reses anggota dewan ini meliputi daerah pemilihan (Dapil) 1, dapil 2 dan dapil 3. Hal tersebut (reses, red) patut dilakukan oleh anggota DPRD guna menampung aspirasi dari masyarakat.
Mewakili Dapil III Raja Ampat, Pdt. Albert Mayor, S.Th menuturkan, reses merupakan hal yang sangat penting bagi anggota dewan Raja Ampat. Juga masyarakat secara keseluruhan, untuk melihat secara fakta dan detail seluruh program pembangunan yang direncanakan di kampung dan distrik.
“Tugas DPRD bukan hanya mengawasi anggaran saja, tetapi juga melihat dengan peka, apa yang menjadi kebutuhan dan kekurangan di akar rumput. Jika ada maka dewan berhak untuk menerima aspirasi itu sebagai bahan pertimbangan”, ujar Albert di kantor dewan, Selasa (18/10/2016) siang.
Albert mengatakan, saat ini yang menjadi sorotan sekaligus inti dari reses tersebut adalah bagaimana melihat secara dekat, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Apalagi di masa transisi kepemimpinan dari Bupati Raja Ampat yang lama , Drs. Marcus Wanma, M.Si dengan bupati saat ini Abdul Faris Umlati, SE sudah berjalan kurang lebih satu tahun, ujar Alberth.
“Dari hasil reses itu, masih banyak hal yang harus dibenahi seperti penambahan pembangunan serta perluasan kampung. Disamping itu kami juga melihat soal pendidikan, kesehatan, sarana infrastruktur dan kebutuhan lainya untuk bisa diperjuangkan di tahun anggaran 2017 oleh Partai Demokrat,” ujarnya.
Ditambahkanya bahwa sesuai daerah pemilihan maka dapil 3 yang dikunjunginya dan yang ditampung aspirasi selama masa reses terakhir tahun 2016 adalah, Meosmanswar dan Waigeo Barat Kepulauan. Aspirasi yang diterima dan menjadi kebutuhan utama masyarakat yakni, perumahan, pematangan lahan, air bersih serta pelabuhan untuk tambatan perahu.
“Jadi semua aspirasi dari masing-masing dapil, kita sudah tampung dan diakomodir dalam satu buku pembahasan untuk nantinya diperjuangkan pada APBD tahun 2017 mendatang. Bukan hanya dari satu kampung tetapi secara keseluruhan sehingga tidak ada kecemburuan”, tutup Albert, politisi asal partai Demokrat Raja Ampat.(redaksi/rieco)