Waisai – Koalisi Mahasiswa Raja Ampat (KOMARA) datangi kantor DPRD kabupaten Raja Ampat dengan sejumlah aspirasi yang diyakini mereka perlu ditindaklanjuti oleh pihak legislatif sebagai lembaga rakyat, Kamis (17/11/2016) siang.
Kedatangan beberapa mahasiswa ini langsung diterima oleh wakil ketua I DPRD Kabupaten Raja Ampat, Rahmawati Tamima, S.Ip dan wakil ketua II, Yuliana Mansawan, SE serta anggota DPRD lainnya.
Sebelumnya anggota DPRD sedang melakukan rapat pengesahan jadwal pembahasan RAPBD tahun anggaran 2017 dan pencabutan skors sidang pembukaan RAPBD tahun 2017 yang diskors pada Senin (7/11/2016) lalu. Pembahasan jadwal akhirnya ditunda beberapa jam karena menerima kedatangan mahasiswa dengan sejumlah aspirasi. “Sebagai pimpinan rapat, saya berikan kesempatan kepada KOMARA untuk mengemukakan aspirasi di ruang sidang ini,” tegas Rahmawati yang mempersilahkan kordinator KOMARA untuk berbicara.
Kordinator lapangan KOMARA, Mohammad Hatta dihadapan pimpinan dan anggota DPRD mengatakan bahwa mahasiswa Raja Ampat yang kuliah di Sorong kekurangan tempat tinggal. Asrama tidak lagi dapat menampung mahasiswa yang ada di kota Sorong. “Asrama mahasiswa perlu dibangun lebih besar lagi,” ungkap Hatta. Menurutnya pihak DPRD harus mengakomodir keperluan mahasiswa untuk dibahas dalam RAPBD tahun anggaran 2017.
KOMARA juga meminta DPRD agar melakukan pengawasan terhadap dinas pendidikan dan dinas kesehatan kabuapten Raja Ampat. Mereka mengkritisi dinas pendidikan yang melakukan kerjasama PGSD dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua. “Kami mendapat informasi tentang kerjasama pemerintah dengan Uncen. Sebaiknya pemda melakukan kerjasama dengan kampus yang berada di kota Sorong. Kalau dengan Uncen terlalu jauh” jelas Hatta.
Terkait persoalan pendidikan yang diutarakan oleh KOMARA, mendapat pernyataan tegas dari anggota DPRD asal partai Demokrat, Albert Mayor, S.Ag.
Menurut Alberth, pihak DPRD sangat menghargai aspirasi dari KOMARA dan akan ditindak lanjuti dengan meninjau langsung gedung asrama yang berada di kota Sorong. Ia juga menyarankan agar dilakukan pendataan kembali jumlah mahasiswa Raja Ampat di Sorong. “ Saya minta mahasiswa menyerahkan transkip nilai. Dengan adanya data (transkip nilai) seperti ini maka kami juga akan tahu mana yang benar – benar kuliah dan mana yang sudah menjadi mahasiswa abadi,” tegas Alberth.
Dengan begitu lanjutnya, tidak ada lagi mahasiswa yang sudah punya anak namun masih tinggal di asrama. “Mahasiswa abadi harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang baru, tutupnya.
Dalam audiens tersebut waket II, Yuliana Mansawan, SE juga menyarankan kepada KOMARA untuk mengikuti rapat dengan komisi A DPRD yang membidangi pendidikan dan kesehatan. “Saat ini kami di DPRD sedang membahas RAPBD 2017 nantinya ade – ade mahasiswa juga bisa diundang untuk mengikuti, jelas Mansawan.
Sedangkan anggota DPRD dari partai Hanura Charles Imbir, ST, M.Si dan Reynold Bula, SE, M.Si dari partai Golkar meminta kepada pimpinan rapat, Rahmawati Tamima, S.IP agar memberikan kesempatan kepada KOMARA untuk membacakan tuntutan mereka.
Meskipun susana audiensi mahasiswa dengan anggota DPRD sempat panas namun pertemuan tersebut berjalan dengan aman dan lancar. Adapun isi dari aspirasi KOMARA yang dibacakan adalah sebagai berikut :
- Meminta kepada pihak DPRD agar membahas serta menggangarkan pembangunan asrama mahasiswa Raja Ampat di kota Sorong
- Meminta kepada pihak DPRD agar membahas dan menganggarkan pembangunan Perpustakaan mini bagi mahasiswa Raja Ampat di kota Sorong
- Meminta DPRD melakukan pengawasan kepada Dinas P dan P serta Dinas Kesehatan terkait penempatan tenaga pengajar dan tenaga medis yang ditempatkan di seluruh Raja Ampat
- Meminta pihak DPRD menjelaskan program PGSD pemerintah Raja Ampat yang bekerjasama dengan Universitas Cendrawasih (uncen)
- Meminta kepada pihak DPRD agar membahas serta menggangarkan Membangun gedung gisi permanen di Waisai
- Meminta kepada pihak DPRD agar membahas serta menggangarkan pembangunan sarana medis berupa pustu, puskemas dan rumah sakit diseluruh kabupaten Raja Ampat
- Menertibkan seluruh PNS kabupaten Raja Ampat
- Meminta penjelasan kepada pihak DPRD mengenai pengalihan status PLTD kepada PLN
- Meminta kepada pihak DPRD untuk membahas serta mengangTgarkan pembangunan kantor DPRD
- Menjelaskan status Bandara di Waisai dan seluruh Raja Ampat
- Meminta kepada pihak DPRD agar membentuk Pansus terkait poin 8 dan poin 9
Sebelas aspirasi mahasiswa tersebut kemudian diserahkan kepada pimpinan DPRD yakni wakil ketua I, Rahmawati Tamima, S.IP dan waket II, Yuliana Mansawan, SE serta disaksikan oleh anggota DPRD dan KOMARA. (redaksi/rieco)
No | Agenda | Tanggal |
---|
No | Nama | Aspirasi | Tanggal |
---|---|---|---|
1 | SMAIL | Struktur Komisi C, Ibu Rahmawati Sudah Digantikan Dengan Bpk Albert Mayor, Kalau Tidak Salah.. | 29-April-2016 |
2 | kabupaten toba samosir | Sekretariat dewan raja ampat propinsi irian jaya | 16-March-2016 |
3 | Dedik | semoga DPRD raja ampat makin sukses | 01-February-2016 |