Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Raja Ampat, Reynold M. Bula, SE, M.Si mengatakan bahwa pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) tentang perubahan anggaran pendapatan belanja daerah merupakan agenda tetap pihak legislativ dan eksekutif sebelum berakhirnya masa tahun anggaran berjalan.
Hal tersebut disampaikannya pada saat membuka paripurna keempat masa sidang kedua dalam rangka pembahasan materi RAPERDA tentang RAPBD-P tahun 2021 di ruang sidang DPRD Kabupaten Raja Ampat, Senin, (25/10/2021).
Didampingi ketua DPRD, Abdul Wahab Warwey dan Wakil Ketua 2 DPRD Raja Ampat, Charles A.M Imbir, ST, M.Si, Ia menyampaikan bahwa perubahan APBD dapat diartikan sebagai upaya pemda untuk menyesuaikan rencana keuangannya dengan perkembangan yang terjadi.
“Perkembangan yang dimaksud bisa berakibat pada meningkatnya anggaran penerimaan maupun pengeluaran atau sebalikya, namun bisa juga mengakomodir pergeseran-pergeseran dalam organisasi perangkat daerah,” jelasnya.
Harapannya dalam pembahasan RAPBD-P tahun 2021 ini akan bermanfaat bagi perekonomian masyarakat.
Sementara itu Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE melalui Wakil Bupati, Oridek I. Burdam, S.Ip, MM, M.Ec.Dev menjelaskan bahwa rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) kabupaten Raja Ampat di rancang sebagai berikut, yakni pendapatan sebelum mengalami perubahan sebesar Rp.1.391.310.903.000,-. Setelah mengalami perubahan yaitu sebesar Rp.1.420.635.903.000,-
Perubahan anggaran tersebut terdiri dari, Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.160 milyar rupiah tidak mengalami perubahan. Pendapatan Tranfer sebesar Rp.1.231.310.903.000,- mengalami perubahan sebesar Rp.1.260.635.903.000,-
Sesuai dengan pedoman penyusunan APBD, belanja daerah digunakan untuk mendukung target capaian prioritas program pembangunan tahun anggaran 2021. Sedangkan belanja daerah sebelum perubahan sebesar Rp.1.390.310.903.000,- setelah perubahan sebesar Rp.1.419.635.903.000,-
Belanja daerah terdiri dari belanja operasi sebesar Rp.1.136.957.838.688,- mengalami perubahan sebesar Rp.1.025.191380.559,-. Sedangkan belanja modal sebesar Rp.253.353.064.312,- mengalami perubahan sebesar Rp.394.444.522.441,- surplus sebesar Rp. 1 Milyar. Pembiayaan dilakukan dengan bentuk penyertaan modal sebesar Rp.1 Milyar.
Sebelumnya Ori, sapaan akrab Wabup Raja Ampat menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan anggota dewan atas peran dan kemitraannya selama ini.
“Saya ingin mendahului dengan pemberian apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pimpinan dan segenap anggota dewan yang terhormat atas peran dan kemitraan yang baik sehingga berbagai agenda pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan suses,” ucapnya.
Adapun anggota DPRD yang hadir pada pembukaan sidang tersebut yakni, H, Hamid Alhamid, H, Ali Rumbara, Yardin, Fahmi Macap, SE, Moh. Taufik Sarasa, ST, Muhammad Said, ST, Rahmawati, S.IP, Benoni Saleo, Ibrahim Macap, Simson Sanoy, S.Sos, Islawati Sabale dan Yehuda Manggarai. Dari lingkungan pemerintah Kabupaten yakni, Sekda Raja Ampat, DR. Yusuf Salim, Sekwan, Drs. Mansyur Syahdan, M.Si dan sejumlah pimpinan OPD.(*/rico)